Langsung ke konten utama

Theatre of Dreams, I'll Make It Real!

Kenapa saya harus pergi ke Inggris?

Pertama kali melihat tulisan #InggrisGratis di Timeline Twitter, rasa penasaran itu muncul sedemikian rupa karena sudah membayangkan apa yang akan saya lakukan di sana nanti. Lalu, saya pun menemukan link ini. Event dari Mister Potato yang siap mewujudkan mimpimu untuk pergi ke Inggris! Ayo teman-teman ikutan! Terlebih menulis itu bermanfaat bagi semua orang dengan hanya modal menuangkan ide!


Nindya Viani.
18 years old.
A girl who likes fantasizing, writing, and falling in love with football.

Untuk pergi ke Inggris bagi seorang "pengangguran" yang baru saja menempuh UN SMA serentak secara nasional tapi bertaraf internasional 14-16 April lalu memang hanya sebuah mimpi...
Tapi, mimpi yang mutlak.
Namun keraguan itu tetap ada.
Kapan?
Bagaimana?
Bisakah?

Yap, mungkin tulisan kali ini lebih berbentuk seperti cerita haha. Semoga berkenan membaca tulisan yang akan super duper panjang ini ya, Mister! *:) happy
So, there are 3 reasons below!

1. J.K. Rowling
Siapa yang ingin menjadi penulis tapi tidak tahu nama penulis di atas? Ya... Mungkin sih ada -_- berhubung saya senang cerita fantasi, termasuk cerita Harry Potter yang ditulisnya, jadi saya sangat mengidolakan Rowling sejak kecil. Hmm, tidak habis pikir bagaimana caranya menulis cerita khayalan sehebat itu, dan baru saya ketahui bahwa beliau menulis karena masa lalunya yang kelam. Kemudian beliau tuangkan segalanya dalam tulisan ketika menaiki kereta dari Manchester menuju London.

Hebat bukan? Saya jadi penasaran, apa dengan mencoba naik kereta dengan rute yang sama lalu mulai nulis sesuatu, terus bisa datang ide-ide yang menakjubkan? Hahaha, you wish, Nin -_- ya, seengganya saya punya banyak pengalaman di Inggris yang bisa saya bagi ke siapapun. Ditambah saya juga ingin mengunjungi beberapa lokasi syuting Harry Potter di Inggris sana. Salah satunya King's Cross Station yang termasuk dalam tur Mister Potato ini. Haha pengen foto di depan peron 9 3/4, oke norak -_- sebab waktu kecil, awalnya ngira peron ini cuma dibuat-buat aja karena kan ceritanya bisa masuk ke dunia sihir, eh ternyata beneran ada.


Terus, saya mikir lagi, hal-hal kecil sekadar urutan peron yang ngga biasa ini bisa lho dibuat Rowling menjadi dasar cerita sedemikian rumit, dan pasti akan membuat semua pembaca ingat akan hal itu. Buat saya, tak mudah bagi seorang penulis untuk membuat seseorang selalu ingat akan tulisannya walaupun hanya dibaca sekali.
So brilliant!
Banyak orang yang membayangkan mereka bisa sekolah di Hogwarts karena Rowling, termasuk saya haha. Apa jadinya kalau semua orang di dunia bisa sihir -_- nah karena itu hanyalah khayalan, maka setidaknya bisa melihat secara nyata sekolah yang dijadikan lokasi syuting film ini, Universitas Oxford! Bahkan, jika suatu saat saya berkesempatan untuk kuliah di Inggris, Oxford adalah salah satu pilihan saya, karena kampus ini adalah salah satu kampus terbaik di dunia.

Bisa mampir ke lokasi syuting aja bakal bahagia banget, apalagi bisa bertemu para pemeran dan tentunya penulis terhebat ini *O:-) angel


2. Learn More and Speaking Fluently!
Entah, semua orang yang lancar berbahasa Inggris, punya nilai lebih di mata saya. Pokoknya kalau ngomongnya lancar banget dan ngga dibuat-buat, saya cepat berkesimpulan, dia cerdas. Ckck gampang ditipu orang yang jago ngomong dong -_- haha ya ngga begitu juga. Saya hanya termotivasi untuk bisa seperti mereka.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang seharusnya wajib kita kuasai, namun sayangnya sebagian dari masyarakat Indonesia lebih menguasainya secara pasif dibanding aktif. Alhasil, mungkin kita mengetahui berbagai macam kosakata namun karena lidah jarang dilatih, akan kagok ketika berbicara langsung dan spontan. Nah iya saya banget -_- oleh karena itu, jika saya pergi keluar negeri terutama negara Inggris sendiri, mau tidak mau saya harus berusaha untuk bisa berkomunikasi, dan umumnya kalau kita sedang kepepet biasanya apapun dapat kita lakukan hahaha. Betul tidak?

"Belajar" dan "terbiasa" itu beda. Kita tidak perlu membaca materi sekian banyak untuk lancar berbahasa Indonesia kan? Begitu pun dengan bahasa Inggris, akan lebih bermanfaat jika pandai dalam berbicara terlebih dahulu. Jika sudah pandai berbicara, maka cenderung akan lebih mudah menyerap ilmu dan meningkatkan kemampuan dalam aspek lain yakni membaca, mendengar, dan menulis.

Cita-cita sih pengen bisa mengubah dunia dengan tulisan... Cita-cita doang... Iya doang -_- eits harus bisa! Nah bisa apa ngga? Bukankah seorang pemimpin juga perlu menguasai banyak bahasa sekaligus? Coba kita tengok sejarah kita sendiri. Ir. Soekarno. Beliau lancar berbahasa Inggris dan Belanda, bahkan masih ada beberapa bahasa lain. Sudah kita lihat pengaruhnya bukan untuk Indonesia? Betapa berjasanya beliau memperjuangkan semua itu untuk kita, lalu kenapa kita tidak mau berusaha belajar bahasa asing juga? Siapa yang tidak mau menjadi orang yang menggenggam dunia?

That's the second reason why I wanna go to England, I have to learn English more so I could speak English fluently by practice. Because if I able to do that, I'll never find the difficulties to communicate with the others abroad, I'll be easier to read or hear any news in internet, television, etc so I get many knowledge and share it again.
Yes. I adore anyone who religious, smart and can speak English. I want someone like it as my husband so he can teach me. Then, we'll teach our children later and make them be leaders who change this world be better!
Okesip ini terlalu mikirin masa depan yang masih jauh -______-
Tapi ucapan adalah doa. Aamiin :')


3. Manchester United
Setiap pagi setelah bangun tidur, saya rutin membaca note di HP yang isinya adalah poin-poin yang ingin saya capai.
Yes, before my time in this world is over...
Mungkin kalian berpikir, kurang kerjaan, apalagi tanpa usaha. Bener juga kok, dan saya pun setuju akan hal itu. Tapi ini untuk nyadarin saya setiap hari, in every single chance, never waste and I must run after it. Tidak ada yang tahu kapan Allah mengabulkan doa dan keinginan kita.
Pada poin kesekian, saya menuliskan "pergi ke Old Trafford". 
Iya. Ini tempat yang pertama kali ingin saya tuju setelah bisa membawa keluarga gue naik haji ke Mekah. 
Tapi siapa yang bisa menolak kalau ada kesempatan kesana dan gratis pula? Haha.
Bismillah... Alasan ketiga ini adalah yang paling ingin saya raih.

Yakin banget, di event kali ini alasan untuk bisa pergi ke Old Trafford atau yang biasa dijuluki Theatre of Dreams (julukan diberikan oleh legenda MU, Bobby Charlton) pasti udah pasaran dan yang nilai mungkin juga bosen bacanya karena ngga cewe, ngga cowo, pada sama harapannya hahaha. But, this is different. I have so many reasons why I deserved to be there!

A really loooong story, happy reading! *O:-) angel
Pertama kali kenal bola, sudah dari kecil karena Papa dan Abang juga pecinta bola yang rutin nonton pertandingan terutama Liga Inggris. Papa adalah fans Arsenal dan Abang adalah fans Manchester United, lalu saya sebagai seorang cewe yang awalnya ngga ngerti apa-apa dan malah kadang bingung ngapain satu bola aja dikejar-kejar bahkan kadang sampai pemainnya bertengkar, dan kalo gol seneng setengah mati padahal kan "cuma" masukkin bola ke dalam gawang aja. Haha. Oke itu pikiran cetek dari seorang anak SD -_-

Ternyata itu salah. Melihat MU berhasil meraih treble winner pada tahun 2008, yakni juara Liga Inggris, Piala FA, dan yang paling bergengsi, Liga Champion, itu benar-benar membuat saya salut (haha ketauan sukanya karena menang terus doang ._.). Iya, ngeliat abang seneng terus saya ikut-ikutan aja dah. Itu tuh awalnya. Sampai akhirnya, abang beliin buku ini.

Sampai disampul plastik saking sayangnya *:P tongue

Buku ini diterbitkan oleh Majalah BOLA, sekitar akhir tahun 2008. Seingat saya harganya Rp 99.000,-. Waktu itu, termasuk mahal mengingat saya dan abang masih usia anak sekolah, uang jajan ngepas, tapi akhirnya dibeli juga sama abang haha. Sempet ditegur sama orangtua, ngapain beli majalah tentang bola semahal itu, tapi kan ngga mungkin dibalikkin ke toko buku -_- ya sudah haha. Buku ini lengkap banget, menceritakan sejarah, stadion, sponsor, pemain & manajer, rival, gelar juara, rekor, partai dramatis, lagu, pendukung, dan terakhir galeri foto.
Nah, mulai dari sini... Cinta itu benar-benar hadir... *O:-) angel
Setelah saya baca semua, isinya sangat sepadan dengan harganya, bahkan menurut saya bernilai lebih. Bukan hanya tentang bola, tapi diceritakan sejarah dan usaha mereka bertahun-tahun sampai pada tahun 2008 saat itu dengan detail, membuat takjub.
Then, I realize that football isn't just about "chase the ball", but it's about "chase your dream".

Pertama. Tragedi Muenchen pada 6 Februari 1958 yang sangat menyayat hati.
Hampir membuat saya meneteskan air mata. Bagaimana tidak, 8 punggawa klub meninggal dan juga beberapa staf lain karena kecelakaan pesawat. Bukan hal mudah bagi mereka untuk bangkit. Tapi, hanya dalam waktu 10 tahun tim pun dapat terbina dengan baik berkat tangan dingin Matt Busby, hingga menjuarai Liga Champion untuk pertama kalinya pada 1968.
Without great effort, it was impossible.
Ini pelajaran pertama yang saya dapatkan dari buku ini.

Kedua. Partai dramatis yang dilakoni MU pada Final Liga Champion 1999, bayangkan! Tertinggal 0-1 dari Muenchen lalu membalikkan keadaan menjadi 2-1 dalam waktu hanya 3 menit! Saya pikir ini kerja keras yang disertai mukjizat dari-Nya.
Entah bagaimana perasaan mereka saat itu...
They had grabbed their dream in a very short time, 3 minutes! Their mind also depressed definitely. But this fact had answered, that anything possible if we believe in The Almighty.
Ini adalah pelajaran selanjutnya yang saya dapatkan.
Tak tertinggal, ini juga berkat keberhasilan Sir Alex Ferguson yang menjadi manajer saat itu, saya pun selalu ingat akan satu hal yang beliau katakan saat turun minum pada laga tersebut, dan perkataan itu dituliskan pada cover belakang buku ini.


Untuk memperjelas,
"Piala itu jaraknya hanya dua meter jauhnya dari kalian. Tapi, kalau kalah, untuk menyentuhnya pun mustahil!"
(Diucapkan saat turun minum pada pertandingan United melawan Bayern Muenchen di Final Liga Champion 1999. Ucapan tersebut yang melecut para pemain United untuk mengalahkan Muenchen 2-1 lewat dua gol di injury time.)

Honestly.
Goosebumps. My heart beat so fast when I typed that.
How did they feel, when they succeed to grab it? Just within 3 minutes?
Yeah, 3 minutes had changed their whole world.

Coba bayangin kita yang berdiri di sana.
Membuat semua orang yang udah mendukung kita bangga, bahkan menangis.
Menangis, piala itu dipersembahkan untuk mereka, mati-matian hingga menit-menit akhir.
Tidak. Bahkan detik-detik akhir.
Ini sejarah yang benar-benar membuat saya tidak punya alasan untuk tidak mencintai Manchester United.

Jadi, kenapa saya menjadikan United sebagai salah satu alasan pergi ke Inggris?


-Karena sejarah mereka adalah yang paling utama. 

-Karena walaupun setiap hari hanya bisa menonton lewat televisi, mereka menghibur saya.
Dan kini, saya ingin menjadi salah satu bagian yang bisa secara langsung mendukung mereka, berkata kepada para pemainnya, manajernya, staf-stafnya, bahwa kejatuhan yang sekarang hanyalah kesuksesan yang tertunda.
Kalau dulu mereka bisa, kenapa tidak di masa mendatang?

-Karena saya sangat ingin bertemu Sir Alex, berterimakasih sudah menjadi panutan yang sangat memotivasi, berterimakasih karena sudah menjadikan MU klub yang paling sukses di Inggris sejauh ini, sebab kesuksesan mereka adalah bagian dari motivasi bagi para pendukungnya hingga sekarang. Beliau adalah legenda yang akan selalu dikenang dunia, segala gelar juara yang diraihnya bersama MU mungkin belum bisa tertandingi oleh pelatih manapun. Siapa yang tidak mau bertemu orang sehebat ini? :')

-Karena apa lagi? Karena tentu saja bertemu dengan semua pemainnya, terutama Javier Hernandez dan juga Adnan Janujaz, idola saya sampai sekarang haha. Kenapa mereka? Mencari tahu tentang kehidupan mereka dan ternyata mereka dikenal sebagai sosok yang agamis, semakin membuat saya salut. Januzaj dikenal sebagai seorang Muslim yang shalih. Sedangkan Chicharito -panggilan Hernandez- selalu terlihat berdoa dengan serius sebelum pertandingan dimulai. Bahkan saya pun sempat menulis tentangnya di blog ini juga, pada posting ini (klik disini). Ya, cita-cita ini sudah sangat lama, kawan :')

-Karena yang terakhir, ingin memberitahu bahwa Indonesia adalah basis pendukung MU terbanyak kedua di dunia setelah China hahaha, mungkin sebagian dari mereka pun sudah tahu. Tapi ketika ini nyata dikatakan secara langsung, saya yakin mereka lebih termotivasi, dan tentunya mengenal Indonesia. Siapa tahu, akan terbesit kembali keinginan untuk menunjuk Indonesia sebagai salah satu tujuan tur Asia mereka dalam waktu dekat dan berulang di beberapa tahun ke depan. Bahkan, bisa menjadi tujuan wisata mereka di kala masa liburan. Ingatkan kawan? Saya sangat kecewa karena kasus pemboman hotel JW Marriot di Jakarta yang membuat MU membatalkan rencananya datang ke Indonesia pada 2009.
Seandainya bisa meyakinkan mereka untuk datang ke Indonesia...
Yeeee berasa lancar berbahasa Inggris aja, Nin -_-
Yap, siapa yang tidak bangga bisa mengenalkan negaranya di luar negeri? Berasa kesempatan jadi Miss Universe aja hahaha, berhubung kondisi tubuh saya yang tidak memungkinkan mengikuti kontes semacam itu (baca : pendek), jadi inilah salah satu kesempatannya. Sip ngga lucu dan ngga penting -_-

Ada bonus foto-foto nih, biar eksisnya ngga setengah-setengah *:P tongue

Nah ini hadiah dari abang pas ulangtahun ke-16 *:) happy



#WEAREUNITED!
Bersama abang tercinta~ 
Dia inspirasi saya.
Dia yang mengajarkan banyak hal.
Dan dia yang berhasil membuat saya "belajar" dari sepakbola, bukan hanya sekedar tahu.
Awas jangan naksir! *:P tongue


Sinta, Abel, Dea Putri, Nawang, and Tazki, thanks for the gifts!

Sejujurnya.......
Barang-barang di atas cuma sedikit yang dibeli dengan uang sendiri haha, Hampir 80%-nya itu kado ulangtahun ._. ya kan uangnya saya tabung biar bisa ke Mekah & Old Trafford, jadi ngoleksi barang-barangnya nanti aja pas udah kerja juga lah. Yak beda tipis antara hemat dan pelit -_-
Bahkan teman-teman cewe pun tau ya saya penggemar berat Manchester United, mungkin karena kicauan saya di Twitter memang ramai akan hal itu hahaha. Tapi alhamdulillah masih di dalam batas dan yang terpenting bagi saya adalah, tetap menjaga komitmen untuk menjadi pendukung setia Manchester United. Pun tidak fanatik dan berlebihan.

Haters will always be haters. Sepertinya sudah hukum alam jika para saingan membenci United. Namun saya jauh lebih kesal melihat mereka pendukung MU namun mereka sangat sering menilai jelek saat :
1. Kalah dalam pertandingan
2. Eksekusi penalti yang gagal
3. Manager yang tak sesukses manager sebelumnya

Sekarang coba jawab pertanyaan ini.
1. Apakah rencana Anda selalu berhasil?
2. Bisakah Anda menjamin 100%, Anda mampu menendang bola ke dalam gawang dengan dijaga kiper-kiper kelas dunia?
3. Apakah Anda selalu berhasil menjadi ketua kelompok yang adil bagi anggota-anggotanya, atau setidaknya bisa menjaga tugas kelompok itu diselesaikan tanpa masalah sedikit pun?

Jawaban singkat saya cuma TIDAK untuk ketiganya, saya sih malu kalau mau jawab panjangnya. Karena sejelek-jeleknya jawaban saya sesungguhnya ya seperti ini :
1. Ya nggalah. Gue cuma manusia. Man proposes but God disposes.
2. Kagaklah, nendang ke arah gawang aja belom bener. Malah mungkin ngablang ke langit.
3. Ga pernah. Pasti ada aja yang timpang tugasnya. Terus gue pusing sendiri dah. Belom lagi kalo ada yang saling kesel, terus gue jadi kesel sama mereka semua -_- hahaha.   

Masih ngelak juga?
-Coba Anda yang jadi pemainnya, dengan bayaran mahal tapi menanggung beban berat untuk bisa memenangkan pertandingan, apakah itu bukan termasuk ujian hidup?
-Coba Anda nendang bola sendiri aja ke gawang tanpa diliat orang. Yakin masuk terus? Bandingin sama mereka yang ngerasain gimana kencangnya jantung berdetak di saat mereka tahu, jutaan pasang mata sedang mengharapkan mereka memasukkan bola. Beban bukan? Ujian mental bukan?
-Coba bayangin jadi manager yang baru aja masuk lalu menangani klub sebesar Manchester United, harapan para fans-nya sungguh besar untuk BISA MERAIH GELAR. Anda sudah berprestasi sebesar apa saat menjadi pemimpin sampai menuntut banyak hal seperti itu?

Hmm. Emosi sendiri pas nulis ini hahaha.
Sebesar apapun kesalahan David Moyes, tidak perlu mengeluarkan kata-kata yang tidak patut. Sekarang, semua itu sudah berakhir dengan pergantian pelatih kan? Artinya, jika memang sudah tidak mampu, pasti segalanya akan dibenahi dan jangan takut MU akan terus terpuruk. Semua klub tidak butuh fans karbitan.
Louis Van Gaal, semoga Anda bisa mengembalikan MU menuju tangga juara. Goodluck!

Huah. Sudah puas menuangkan emosi yang selama ini terpendam hahaha. Coba kalau ada translater ya... Terus ngasih tulisan ini ke semua pemain dan staf-staf MU di sana, bahwa ada seorang gadis yang setia mendukung mereka dari jauh :'')
Ngimpi kau Nin -_- nah makanya ini kesempatan untuk terbang langsung ke Inggris buat wujudin mimpi bertemu dengan mereka!


Menginjakkan kaki di rerumputan Old Trafford, berlari dari ujung gawang ke gawang, merasakan atmosfer indahnya keberhasilan menggapai impian.


Saya mungkin berkhayal sangat tinggi.
But miracle does exist because Allah behind us.
Theatre of Dreams, would it be a real dream?
Yes, I'll make it real!


Siapapun yang terbaik semoga menang.
Terimakasih Mister Potato sudah memberi kesempatan yang langka ini!



Thanks for reading! Keep following my blog *:P tongue

Komentar

  1. Tulisan ini kerennya kebangetan :')
    Goodluck dek! Semoga lolos ke Inggris dan mewujudkan impianmu! Semangaaaat haphaphap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kak makasih banyak :')
      Aamiin ya Allah, semangat jugaa untuk semuanya!

      Semoga kita cepat bertemu :p ({})

      Hapus

Posting Komentar